Semakin pesatnya perkembangan teknologi ditambah lagi dengan adanya pandemi covid 19 lalu menyebabkan kegiatan dalam segala sektor mulai memanfaatkan teknologi digital dalam kegiatan operasionalnya. Contoh nyatanya dapat kita lihat dari platform belanja online, ojek online dan sebagainya yang mulai bermunculan. Hal itu menyebabkan profesi UI /UX designer kian popular di kalangan generasi Z.
Melansir Kompas, lowongan pekerjaan sebagai UI /UX Designer mencapai hingga lebih dari 6.000 dalam setahun. Tingginya permintaan perusahaan atas karyawan yang menguasai design interaktif dan teknologi ini membuat UI/UX designer masuk dalam daftar pekerjaan dengan pertumbuhan peluang kerja paling besar versi CJOF (Cognizant Jobs of the Future).
Mengenal UI / UX

UI ( User Interface ) merupakan tampilan visual design dari sebuah system. UI berfungsi untuk memperindah tampilan sehingga dapat meningkatkan kepuasan pengguna. UI juga mempermudah pengguna dalam menggunakan suatu website / aplikasi.
Beberapa komponen UI diantaranya adalah komponen tombol, ikon tipografi, tema, layout, animasi yang tampil pada produk, dan visual interaktif lainnya. Semua komponen UI tersebut didesain dengan berfokus pada keindahan dan kemudahan pengguna. Jadi, pengguna dapat menikmati produk Anda.
UX ( User Experience ) merupakan proses mendesign suatu produk melalui pendekatan pengguna, sehingga anda dapat menciptakan produk yang sesuai kebutuhan dan keinginan pengguna. UX design inilah yang memungkinkan suatu situs bisa digunakan dengan mudah, sehingga tidak membingungkan pengguna. UX mencakup keseluruhan elemen dari suatu website. Termasuk di dalamnya, fitur-fitur yang disediakan pada produk, struktur desain, navigasi penggunaan produk, aspek visual design, dan seluruh aspek interaksi dengan pengguna
Perbedaan UI ( User Interface ) dan UX ( User Experience ) :

1. Tujuan design
Tujuan pembuatan design UI dan UX sangatlah berbeda. Design UI bertujuan untuk mempercantik tampilan suatu aplikasi, sedangkan design UX berfokus pada kemudahan penggunaan aplikasi yang memberikan pengalaman yang menyenangkan saat menggunakan aplikasi. Fokus desain UI adalah keindahan tampilan, sementara fokus desain UX adalah kepuasan menggunakan aplikasi.
Sederhananya, desain UI akan mempengaruhi kesan pertama pengguna melihat aplikasi Anda. Sementara itu, UX mempengaruhi bagaimana pengalaman pengguna saat menggunakan aplikasi
2. Proses Design
Proses design UX dirancang berdasarkan kebutuhan target pengguna, sehingga sebelum membuat design dibutuhkan riset mengenai karakter dan kebutuhan pengguna. Dalam prosesnya, riset ini dilakukan oleh tim UX researcher. Kemudian, desain UX dirancang dengan wireframe dan prototype.
Karena merupakan bagian dari UX, lantas proses desain UI disesuaikan dengan hasil riset UX researcher. Dalam hal ini, pemilihan warna, layout, dan seluruh aspek visual disesuaikan dengan target pengguna. Dalam prosesnya, UI designer membuat rancangan desain dengan mockup.Â
3. Komponen design
Karena berfokus pada tampilan visual, tampilan UI meliputi apa yang dilihat pengguna seperti tulisan, video, gambar, warna hingga tampilan tombol navigasi.
Sementara itu, UX bertujuan agar suatu produk mudah dan nyaman dipakai, sehingga komponennya lebih luas. Termasuk di dalamnya adalah komponen visual yang ada pada UI, ditambah struktur desain, sistem navigasi, dan sebagainya.Â
4. Tools yang diigunakan
Tools yang digunakan dalam design UI yaitu aplikasi untuk menambahkan unique icon, easy transitions, dan UI assets. Tools yang digunakan di antaranya adalah Flinto, Adobe illustrator, Principle, dan Frames X.
5. Skill yang dibutuhkan
Untuk dapat menghasilkan UI yang menarik, UI designer harus menguasai desain grafis, design branding, serta creative thinking. Sementara itu, desainer UX harus memiliki skill melakukan riset, problem solving, analytical thinking, critical thinking, dan creative thinking. Semua skill ini diperlukan agar UX designer mampu membuat aplikasi yang user-friendly.
Manfaat UI / UX dalam Pengembangan Website / Aplikasi

1. Menghasilkan produk yang dibutuhkan pengguna
Dengan adanya UX ( user experience ) kita dapat menghasilkan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Sehingga hal ini akan menyebabkan aplikasi banyak diminati dan otomatis meningkatkan pendapatan.
2. Meningkatkan kepuasan pengguna terhadap aplikasi
Aplikasi dengan tampilan yang buruk tidak disukai pengguna sehingga cepat ditinggalkan. Berdasarkan research dari Dom Com Infoway ( DCI ) mengatakan 62% pengguna meng-uninstall aplikasi diponsel mereka karena tampilan yang berantakan dan seringnya eror .
Oleh karena itu, penerapan design UI / UX yang tepat akan membua pengguna puas menggunakan produk anda, sehingga produk anda akan terus digunakan.
3. Meningkatkan penjualan di bisnis
Bila website atau aplikasi bisnis Anda didesain dengan UI UX yang baik, Anda tidak hanya memberikan pelayanan optimal kepada pelanggan. Secara tidak langsung, Anda berarti telah menjalankan strategi peningkatan bisnis.
Forrester Research telah membuktikan bahwa desain UI dan UX yang baik dapat meningkatkan conversion rate sebuah website hingga 400%. Hal itu karena desain UI UX yang baik akan membuat pengguna terkesan dengan tampilan awal dan mudah menyelesaikan kebutuhan di website tersebut. Pengunjung juga akan lebih mudah melakukan conversion dan pembelian.
Alur kerja design UI dan UX

1. Riset UX
Riset UX merupakan langkah awal dalam membuat desain yang baik. Riset dilakukan untuk memahami apa yang dibutuhkan pengguna. Misalnya, untuk membuat website toko online, Anda harus mencari tahu bagaimana kebiasaan orang berbelanja, proses pembayaran yang paling disenangi pengguna dan lain-lain.Â
2. Membuat Information Architecture
Setelah melakukan riset UX, langkah selanjutnya adalah membuat Information Architecture (IA) produk. Information Architecture ini merupakan proses menyusun struktur bagian-bagian pada website dan aplikasi. IA ini akan memudahkan tim untuk memahami konsep sebuah produk.
3. Membuat WireframeÂ
Selanjutnya yaitu proses wireframing. Wireframe merupakan sketsa visual dari sebuah produk. Sketsa desain ini juga menunjukan alur informasi bagi user untuk dapat mengoperasikan produk. Di sinilah peran UX Designer merancang desain.
Proses wireframing meliputi pembuatan sketsa produk yang akan dikembangkan menjadi sebuah produk. Wireframe ini juga akan membantu tim desainer, content dan developer untuk memvisualisasikan bagaimana tampilan produk. Â
4. Mengatur UX flows
Setelah membuat wireframe, Anda perlu mengatur flow bagaimana sebuah produk digunakan oleh pengguna. Flow dibuat dengan pendekatan UX agar nantinya pengguna nyaman menggunakan produk Anda.
5. Membuat Prototype Desain UXÂ
Tahap berikutnya yaitu, membuat prototipe Desain sesuai dengan desain wireframe dan flow yang telah dibuat. Untuk membuat prototipe desain, Anda bisa membuatnya dengan aplikasi seperti Invision, MockPlus, Adobe XD, dan lain-lain.Â
6. Membuat Design System
Berikutnya adalah tahap pembuatan design system. Design system dibuat untuk menyimpan segala komponen-komponen desain, terutama komponen desain UI, seperti icon, font, colour palette, dan lain-lain dalam sebuah library. Â
7. Mendesain User Interface
Di tahap ini, seorang UI Designer mulai bertugas mendesain tampilan produk yang menarik. Tahapan ini juga merupakan implementasi dari wireframe yang telah dibuat sebelumnya.
UI Designer akan mempercantik sketsa dengan paduan warna, tipografi, dan transisi antar halaman dengan elemen-elemen yang telah dibuat di tahap sebelumnya. Di tahap ini desainer UI juga perlu memperhatikan prinsip-prinsip desain UI yang baik.
8. Proses Pengembangan produk oleh Developer
Selanjutnya, tahap pengembangan produk oleh Developer. Di tahap ini, desain yang telah lolos uji coba dan didesain oleh desainer UI mulai didevelop oleh para developer.
Meskipun telah masuk ke tahap developing, tugas desainer UI dan UX tidak langsung berakhir. Developer bisa tetap berkolaborasi dan berkomunikasi dengan tim desainer untuk dapat mengatasi permasalahan bersama, jika ditemukan suatu kendala.
9. Design Usability TestÂ
Setelah sebuah produk tercipta dengan tampilan yang baik, produk bisa mulai diluncurkan. Namun, sebelum benar-benar diluncurkan ke banyak orang, produk tersebut perlu melakukan proses uji coba dilakukan dengan memberikan skor pada setiap fitur desain.
Setelah diuji coba, desain tersebut akan mendapatkan saran dan masukan dari pengguna. Desain kemudian direvisi dan dites kembali sampai menjadi sebuah desain yang nyaman dan diinginkan pengguna.Â
Dari pemaparan diatas, UI dan UX adalah dua elemen penting yang saling membutuhkan dalam pengembangan website atau aplikasi. Jika UX nya bagus tapi tampilan UI nya tidak bagus maka pengguna tidak akan suka menggunakan aplikasi tersebut. Begitupun sebaliknya jika design UI bagus namun UX nya tidak pengguna tidak akan nyaman menggunakan aplikasi tersebut.
No responses yet